shree Travels and Transport Company. Forum Index shree Travels and Transport Company.
shree Travels and Transport C/o. We are providing all kinds of travels vehicles like toyota, suzuki, tata and minibuses also available. For more information contact us on +91-9881666137 or mail us on sachin.sonawane937@gmail.com sami09dc5332
 
 FAQFAQ   SearchSearch   MemberlistMemberlist   UsergroupsUsergroups   RegisterRegister 
 ProfileProfile   Log in to check your private messagesLog in to check your private messages   Log inLog in 




Puter Kayun, Warisan Leluhur Watu Dodol

 
Post new topic   Reply to topic    shree Travels and Transport Company. Forum Index -> Welcome to ForumsLand.com - Free forum hosting service
View previous topic :: View next topic  
Author Message
adiarafa46



Joined: 17 May 2020
Posts: 5

PostPosted: Wed May 20, 2020 1:53 pm    Post subject: Puter Kayun, Warisan Leluhur Watu Dodol Reply with quote

Puluhan delman beriringan meramaikan jalanan di sepanjang wilayah kota hingga Ketapang Banyuwangi, sontak banyak menyita perhatian warga termasuk para pengendara yang melewati Kota dan pelabuhan Banyuwangi. Puter Kayun-lah julukan tradisinya, tradisi ini digelar setahun sekali setiap hari ke-10 bulan Syawal. Seperti layaknya semarak memeriahkan pesta, masyarakat Banyuwangipun merayakannya dengan suka cita

Nantinya dokar-dokar itu akan dinaiki warga dari Kelurahan Boyolangu menuju Pantai Watu Dodol sejauh 15 Km. Hanya warga Boyolangu yang memiliki tradisi ini Puter Kayun. Tradisi ini juga masuk dalam penyelenggaraan Banyuwangi Festival. Acara ini dipuji dan banyak apresiasi warga karena berasal dari masyarakat yang melestarikan tradisi adat.

Tradisi yang sudah turun temurun
Kegiatan ini sifatnya tradisi lokal dan selalu dilaksanakan dalam satu tahun sekali selalu digelar di daerah Boyolangu. Selain untuk menjaga ritual yang ada, ini juga sebagai cara untuk menciptakan daya Tarik wisatawan karena mengusung konsep sejarah. Bukan karena apa acara ini selalu rutin digelar, karena mempunyai cerita sejarah kebelakang yang unik lho untuk disimak. Penasaran kan seperti apa asal mula tradisi ini harus dilaksanakan?


Pada moment pasca lebaran idul fitri, seluruh masyarakat Boyolangu selalu antusias mengiringi dokar-dokar yang dihias di sepanjang jalan raya yang menjadi rute pawai ini hingga finish di pantai Watu Dodol. Warga asli Boyolangu menuturkan alasannya ikut iring-iringan ini sudah menjadi kebiasaan yang diajarkan orangtuanya sejak mereka masih usia dini.

Ini tradisi leluhur yang sangat menyenangkan. Bisa bareng-bareng tamasya dan selamatan bersama di pantai Watu Dodol dan ini harus kami ikuti sampai selesai ritual Puter Kayunnya. Nantinya warga juga kembali bersama-sama. Setelah rombongan sampai di Pantai Watu Dodol, mereka juga menggelar selamatan dengan makan bersama di sepanjang pantai sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki yang mereka dapatkan selama setahun terakhir.


Sebagian tokoh adat juga menaburkan bunga yang diyakini sebagai kembang tujuh rupa ke laut untuk menghormati leluhur mereka yang meninggal saat pembuatan jalan. Melalui tradisi ini masyarakat Boyolangu menjalin silaturahmi sekaligus berlibur bersama sanak saudara.

Rute yang dilalui pawai delman ini merupakan jalan napak tilas leluhurnya Ki Buyut Jakso. Konon buyutnya ini adalah orang sakti yang dimintai bantuan untuk membuka akses jalan antara Situbondo-Panarukan yang terhalang gunung besar. Konon untuk membuka jalan di sebelah utara Belanda meminta bantuan pada Mas Alit (Bupati Banyuwangi I). Kemudian Mas Alit menugaskan Ki Buyut Jakso, karena di bagian utara ada gundukan gunung yang tidak bisa dibongkar.

Ki Jakso lalu bersemedi dan tinggal di Gunung Silangu yang sekarang menjadi desa Boyolangu. Atas kesaktian Ki Jakso, akhirnya jalan tersebut bisa dibuka dan diberi nama Watu Dodol, yang artinya batu yang didodol (dibongkar). Ki Buyut Jakso memberi pesan agar setiap tahunnya keturunannya berkunjung ke Pantai Watu Dodol. Hal itu dilakukan untuk mengenang napak tilas peristiwa yang dilakukan Ki Buyut Jakso pada waktu itu.


Sebelum pelaksanaan Puter Kayun, tradisi ini diawali dengan sejumlah ritual. Dimulai dari tradisi kupat sewu (seribu ketupat) yang digelar tiga hari sebelum puter kayun. Dalam kupat sewu ini, masyarakat Boyolangu membuat ketupat, lepet dan makanan lain sebagai pelengkap.

Selain berbagi ketupat warga juga menggelar selamatan yang dilakukan di sepanjang jalan desa. Usai melaksanakan kupat sewu acara dilanjutkan dengan arak-arakan kesenian daerah mulai dari kebo-keboan, Kuntulan, Barong, ondel-ondel, gandrung, hadrah dan patrol.


Usai menggelar berbagai prosesi itu, warga kemudian berziarah ke makam Ki Buyut Jakso. Setelah itu baru dilangsungkan prosesi puncak dengan iring-iringan pawai dokar yang dihiasi ornamen warna warni dan dikenal dengan tradisi Puter Kayun.

Sumber: https://www.yukbanyuwangi.co.id/puter-kayun-warisan-leluhur-watu-dodol.html
Back to top
View user's profile Send private message
Free Forum






PostPosted:      Post subject: ForumsLand.com

Back to top
Display posts from previous:   
Post new topic   Reply to topic    shree Travels and Transport Company. Forum Index -> Welcome to ForumsLand.com - Free forum hosting service All times are GMT
Page 1 of 1

 
Jump to:  
You cannot post new topics in this forum
You cannot reply to topics in this forum
You cannot edit your posts in this forum
You cannot delete your posts in this forum
You cannot vote in polls in this forum


Forum hosted by ForumsLand.com - 100% free forum. Powered by phpBB 2.